41.000 – 15.000 = 26.000, Bencana Lebih Dasyat Mengintai Wamena Papua
Bencana Lebih Dasyat Sedang Mengintai Wamena Papua

Gelombag pengungsi yang keluar dari Wamena terus terjadi, dan dari ±15.000 Jiwa eksodus yang terdata telah meninggalkan Wamena sebagian besarnya adalah penggerak roda perekonomian di Kota Wamena yang berpenduduk 41.000 Jiwa. Mulai dari pemilik Toko, Penjual di Pasar, Tukang Ojek, Tukang bangunan, Tenaga Kesehatan, Pengajar, dan lain-lain.
2 hari setelah kejadian 23 September 2019, sy sdh menulis khusus catatan terkait masalah ini. Akan ada efek lanjutan bencana yg lebih dahsyat. Bencana kemanusiaan, bencana perekonomian, bencana pendidikan, bencana kesehatan, bencana kelaparan, bencana kriminalitas, bencana keamanan, dan lain-lain.
Bencana dasyat ini tidak hanya akan menimpa warga kota Wamena yg tersisa, tapi keseluruhan rakyat Kab. Jaya Wijaya yg berjumlah ±200.000 Jiwa yang tersebar di berbagai distrik, kampung dan gunung-gunung. Bahkan bisa jadi bukan hanya Kab. Jaya Wijaya tapi juga berdampak besar di Kabupaten yg bertetangga mengingat Wamena yg berada di lembah Baliem adalah pusat perekonomian di wilayah pegunungan tengah Papua yang terdiri dari beberapa kabupaten.

Bila pemerintah tak bertindak cepat, maka bencana yang lebih besar yang sedang mengintai Wamena Kab. Jaya Wijaya dan sekitarnya akan benar-benar terjadi. Mengerikan!!!
***
Nur Rajadaeng (Member Para Relawan Indonesia. Saat ini sedang bertugas sebagai relawan di Kampung Berkah Pasigala) .